Tangerang, 21 Desember 2021 – PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (“GMF”, “kode emiten: GMFI”) meraih penghargaan Adhikara Rekayasa Kategori “Engineering, Procurement, & Construction” dalam ajang “Persatuan Insinyur Indonesia Award 2021” (PII Award 2021) pada hari Jumat (17/12). Penghargaan Adhikara Rekayasa tersebut dianugerahkan oleh Persatuan Insinyur Indonesia (PII) kepada institusi-institusi yang menggunakan profesi keinsinyuran untuk menghasilkan karya yang spektakuler, monumental, serta bermanfaat luas bagi kesejahteraan bangsa dan negara. Project Leader SmartDock GMF Nanang Yulian menerima penghargaan yang diserahkan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Bali Nusa Dua Convention Center.
Dalam ajang tersebut, GMF memperoleh penghargaan Adhikara Rekayasa atas inovasinya dalam membuat SmartDock untuk menunjang pengerjaan project modernisasi dan penggantian center wing box (CWB) pesawat militer jenis Lockheed Martin C130H atau biasa disebut Hercules milik TNI Angkatan Udara Republik Indonesia. Project tersebut direncanakan akan dimulai pada akhir tahun 2021. “Dock atau tangga perawatan pesawat memiliki ukuran dan bentuk yang berbeda-beda sesuai dengan tipe pesawat yang dirawat. Untuk membangun kesiapan GMF dalam pengerjaan pesawat C130H, GMF berinisiatif untuk membuat equipment berupa SmartDock yang dirancang khusus untuk tipe pesawat tersebut dengan dilengkapi oleh fitur-fitur canggih yang mendukung otomasi dengan tetap mengedepankan aspek safety,” jelas Nanang.
Fitur-fitur tersebut antara lain adalah live-monitoring dengan akses CCTV untuk memantau pekerjaan perawatan pesawat melalui smartphone, pengenalan wajah yang dilengkapi dengan pintu otomatis untuk meningkatkan aspek keamanan dan membatasi akses bagi personil yang tidak berkepentingan, alat ukur menggunakan laser, titik sumber pneumatik dan kelistrikan untuk menunjang aktivitas pemeliharaan, serta alarm darurat hingga perangkat darurat. Sejalan dengan upaya Perseroan dalam menjaga aspek safety serta keselamatan dan kesehatan kerja (K3), SmartDock juga dilengkapi oleh movement proximity sensor yang didukung oleh live camera, warning indicator, dan pneumatic brake untuk mencegah terjadinya insiden ketika dipindahkan. Untuk memudahkan proses pemindahan dan penyimpanan, SmartDock didesain dengan sistem bongkar pasang yang sederhana dan material yang ringan, namun tetap memenuhi standard keamanan. “Dalam proses pembuatannya, GMF senantiasa berkoordinasi dengan produsen pesawat Lockheed Martin. Setelah melalui proses audit kesiapan equipment penunjang perawatan pesawat, SmartDock dinyatakan layak dan memenuhi persyaratan,” tutur Nanang.
Tidak hanya mempermudah proses pemeliharaan pesawat, dock pintar ini juga mempermudah proses pemantauan pekerjaan yang dapat dilakukan di mana saja melalui fitur live monitoring. SmartDock juga dilansir dapat turut mendukung peningkatan produktivitas kerja lewat pemantauan kinerja personil yang bertugas, serta mendorong terjadinya efisiensi biaya karena dock dapat diproduksi sendiri oleh GMF. “SmartDock menjadi bukti bahwa pandemi bukan merupakan halangan untuk berkarya. Harapannya, penghargaan ini dapat menjadi motivasi bagi GMF untuk terus berinovasi, baik yang berkaitan langsung dengan pemeliharaan pesawat maupun equipment penunjang lainnya,” tutup Nanang.