Jakarta, 12 Juni 2025 – PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMF) menegaskan langkah strategisnya di sektor pertahanan dengan menandatangani serangkaian nota kesepahaman bersama mitra nasional dan global dalam ajang Indo Defence 2024 Expo & Forum, sebuah pameran internasional berskala besar yang berfungsi sebagai platform bagi pelaku industri pertahanan, kedirgantaraan, kemaritiman, dan keamanan untuk memamerkan kapabilitas, yang berlangsung di JIExpo Kemayoran pada (11–14/06). Kolaborasi yang dijalin di antaranya mencakup pengembangan layanan MRO (Maintenance, Repair, and Overhaul), pelatihan teknis, serta distribusi suku cadang demi memperkuat kesiapan nasional dan memperluas daya saing industri kedirgantaraan Indonesia.
Pada hari pertama, GMF menjalin beberapa kerja sama antara lain dengan Autocraft, Turkish Aerospace Indonesia, dan Boeing. Berlanjut pada hari kedua, GMF turut menggandeng PT Inspirasi Putera Mandiri (IPM) dan Dassault Aviation sebagai partner dalam memantapkan posisi GMF di industri pertahanan nasional maupun global. Direktur Utama GMF, Andi Fahrurrozi, menyampaikan bahwa partisipasi GMF di Indo Defence adalah wujud keseriusan GMF dalam memperluas peran di sektor pertahanan yang kini menjadi salah satu pilar bisnis utama perusahaan. “Langkah ini mencerminkan komitmen GMF dalam memperluas kemampuan nasional di sektor pertahanan dan teknologi masa depan melalui kemitraan dengan pemain global,” ujar Andi.
Sinergi Strategis dengan Boeing
GMF dan Boeing, yang telah memiliki rekam jejak kerja sama yang panjang, kembali memperkuat dan memperluas kerja sama. Pada perhelatan Indo Defence, GMF dan Boeing menyepakati nota kesepahaman dalam rangka perluasan kerja sama bidang pemeliharaan, distribusi suku cadang, serta pelatihan teknis yang akan berperan penting dalam mendukung pembentukan ekosistem industri pertahanan yang berkelanjutan di dalam negeri.“Boeing secara aktif berinvestasi dalam pengembangan ekosistem kedirgantaraan Indonesia.
Kolaborasi strategis kami dengan GMF tidak hanya mencakup pemeliharaan, tetapi juga pembangunan kapabilitas jangka panjang,” ujar Penny Burtt, Presiden Boeing Asia Tenggara. Pada kesempatan yang sama, Andi turut menambahkan, “Kemitraan ini mencerminkan visi bersama untuk meningkatkan kapabilitas lokal, baik dalam aspek teknologi maupun sumber daya manusia, sekaligus memberikan kontribusi nyata terhadap kemajuan industri nasional, sejalan dengan prioritas nasional dan tujuan pembangunan global.”
Dukung Teknologi Ramah Lingkungan bersama Autocraft
Selanjutnya, GMF dan Autrocraft menandatangani nota kesepahaman dengan cakupan pengembangan layanan MRO untuk Autocraft E20+, pesawat electric Vertical Take Off and Landing (eVTOL) tanpa emisi. GMF akan menjadi mitra MRO resmi untuk E20+ dan berkontribusi dalam pengembangan ekosistem mobilitas udara ramah lingkungan. Sebagai bagian dari kerja sama ini, Autocraft akan memberikan pelatihan menyeluruh kepada personel GMF. Ruang lingkup layanan MRO—termasuk potensi layanan diagnostik, peningkatan sistem, dan perbaikan—akan dikembangkan oleh tim Service and Operations dari Kintsugi Holding, perusahaan induk Autocraft.
“Kemitraan ini menandai langkah besar dalam misi kami untuk membangun kapabilitas pendukung penerbangan generasi terbaru yang terlokalisasi. Bersama GMF, kami meletakkan fondasi bagi ekosistem mandiri yang mendukung pengenalan dan keberlanjutan mobilitas udara ramah lingkungan di Indonesia,” ujar Tareq Al Bannay, Wakil Presiden Future Systems di Kintsugi Holding.
Andi menambahkan, “Kerja sama dengan Autocraft ini menjadi simbol tekad kami dalam mendukung pertumbuhan industri yang berkelanjutan, hijau, dan mandiri.”
Penguatan Kapabilitas Lewat Kolaborasi Strategis
Di ajang yang sama, GMF juga menjalin sejumlah kolaborasi strategis untuk memperluas kapabilitasnya. Pada hari pertama, GMF menandatangani nota kesepahaman dengan Turkish Aerospace Indonesia untuk mengeksplorasi kerja sama dalam ekosistem kedirgantaraan yang mencakup aerostructure, engineering, riset dan pengembangan, serta layanan MRO dengan mengoptimalkan potensi dari masing-masing pihak. GMF turut menandatanganiperjanjian kerja sama dengan IPM dalam pengembangan kapabilitas perawatan Engine T56, yang merupakan aset alutsista strategis. Kolaborasi ini memungkinkan perawatan dilakukan secara optimal di dalam negeri dengan menggabungkan keunggulan dan dukungan teknis serta jaringan pelanggan keduanya. GMF juga menandatangani dua perjanjian dengan Dassault Aviation dalam rangka implementasi program Imbal Dagang Kandungan Lokal dan Offset untuk pesawat tempur Rafale, yaitu Purchase Agreement dan Industrial Cooperation Contract - Rafale Structure and Wiring.
“Partisipasi GMF di Indo Defence bukan sekadar langkah bisnis, tetapi cerminan dari semangat untuk terus menjaga relevansi, meningkatkan adaptabilitas, dan memperluas kontribusi dalam lanskap industri pertahanan masa depan. Fokus kami jelas, meningkatkan kompetensi, memperkuat kemitraan, dan memastikan GMF hadir sebagai pemain yang siap memenuhi kebutuhan pertahanan nasional dengan standar internasional,” tutup Andi.