PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (“GMFI”, Kode emiten: “GMFI”) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2022 pada Rabu (28/06).
images

Tangerang, 28 Juni 2023 – PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (“GMFI”, Kode emiten: “GMFI”) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2022 pada Rabu (28/06). Bertempat di Auditorium Garuda Indonesia, RUPST GMFI dihadiri oleh 25.410.638.800 suara atau sebesar 90,002% pemegang saham dan memutuskan enam agenda rapat di antaranya: Persetujuan Laporan Tahunan Tahun Buku 2022, Penetapan Penggunaan Laba Bersih Perseroan Tahun 2023, Penetapan Tantiem Tahun Buku 2022 dan Remunerasi (Gaji/Honorarium, Fasilitas, dan Tunjangan) Tahun Buku 2023 bagi Direksi dan Dewan Komisaris; Penunjukan Kantor Akuntan Publik untuk Mengaudit Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2023; Pengukuhan Pemberlakuan Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara (“BUMN”) Republik Indonesia, dan Perubahan Susunan Pengurus.


GMFI mengesahkan Laporan Tahunan tahun buku 2022 dengan membukukan pendapatan usaha sebesar USD238,7 juta dan mampu mencatatkan laba bersih sebesar USD3,6 juta setelah tekanan signifikan pada kinerja keuangan Perseroan selama tiga tahun terakhir. Capaian ini merupakan hasil dari upaya pembenahan dan restrukturisasi Perseroan baik dari segi finansial maupun operasional yang telah direncanakan dan diselenggarakan secara hati-hati sebagai bagian pemulihan berkelanjutan. Kondisi industri aviasi, khususnya penerbangan komersil, yang kian menggeliat juga memberikan peran penting terhadap capaian ini. Dengan bangkitnya penerbangan komersil, Perseroan pun mendapat peningkatan permintaan reaktivasi untuk pesawat-pesawat customer yang berstatus grounded selama pandemi COVID-19 yang menjadi sumber pendapatan yang mendorong capaian kinerja keuangan Perseroan pada tahun 2022.


Direktur Utama GMFI, Andi Fahrurrozi, mengatakan, “Upaya pembenahan dan restrukturisasi yang berjalan secara paralel antara finansial dan operasional sudah kami maksimalkan sepanjang tahun 2022 dan masih akan terus kami gencarkan hingga Perseroan mencapai recovery maksimal. Recovery sales, efisiensi, negosiasi, dan diversifikasi menjadi faktor kunci dalam mencapai target yang ditetapkan,” ujar Andi. Meskipun telah mencatatkan laba bersih pada tahun 2022, namun Perseroan masih memiliki akumulasi laba negatif, sehingga Perseroan tidak menyisihkan untuk keperluan cadangan umum dan pembagian dividen kepada para Pemegang Saham. Andi menambahkan, “walau Perseroan telah menunjukkan perbaikan yang patut disyukuri, namun masih banyak pekerjaan rumah yang perlu diprioritaskan”.