GMF dan BIFA Teken Nota Kesepahaman
images

Tangerang, 1 Juli 2021 – PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMF) menandatangani nota kesepahaman dengan PT Bali Widya Dirgantara (BIFA), perusahaan yang bergerak di bidang pendidikan dan pelatihan penerbang. Bertempat di Hangar 4 GMF, nota kesepahaman ini ditandatangani oleh Direktur Utama GMF I Wayan Susena dan Direktur Keuangan BIFA Irma Damayanti Djohan (1/7).

Kerja sama GMF dan BIFA diinisiasi sejak tahun 2016 lalu. Tahun ini, GMF dan BIFA sepakat untuk bersama menjajaki potensi perluasan kerja sama, mencakup diantaranya perawatan pesawat dan modifikasi, perawatan mesin, pelayanan logistik, kalibrasi tools, perbaikan komponen, hingga training dan on the job training (OJT). Perawatan tersebut dapat dilakukan dengan memanfaatkan fasilitas perawatan GMF yang berada di Cengkareng maupun hangar baru di Denpasar. Dalam sambutannya, Irma menyampaikan, “Kami bersyukur GMF telah mendukung armada kami dengan support yang luar biasa. Kerja sama yang terjalin selama ini telah terlaksana dengan baik, sehingga ke depannya dapat dikembangkan lebih mendalam untuk mendukung core activity kami dalam menyediakan pendidikan dan pelatihan penerbang”.

Hangar Denpasar sendiri telah memperoleh sertifikasi dari DKPPU Indonesia sejak diresmikan pada pertengahan tahun 2020 lalu. Fasilitas ini juga merupakan salah satu upaya ekspansi bisnis Perseroan untuk menyasar pangsa pasar tipe pesawat B737, private jet, maupun general aviation yang banyak beroperasi di area Indonesia Timur dan Oceania. Hingga saat ini, Hangar Denpasar sudah dapat melayani perawatan pesawat tipe B737 mulai dari perawatan ringan hingga c-check. Di samping itu, hangar ini juga akan difokuskan untuk menangkap peluang bisnis general aircraft dan private jet yang selama ini dinilai masih belum digarap secara optimal di area domestik. “Diversifikasi produk ini akan terus kami maksimalkan untuk secara bertahap menjadikan GMF sebagai industri MRO terintegrasi di Indonesia,” ujar Wayan.

Saat ini, BIFA yang mengoperasikan pesawat latih jenis Cessna 172 dan Piper PA-44 tersebut melakukan sebagian aktivitas perawatan armadanya di luar negeri. Oleh karena itu, kehadiran fasilitas perawatan pesawat yang berdekatan dengan pusat pelatihan dan pendidikan penerbang ini diharapkan mampu mengoptimalkan pengerjaan perawatan pesawat di dalam negeri, serta menekan biaya operasional operator penerbangan. “Kedekatan lokasi antara hangar baru GMF dan fasilitas pelatihan BIFA menawarkan kemudahan akses dan memungkinkan perawatan pesawat dilakukan secara lebih efisien,” ungkap Wayan. Ke depannya, tindak lanjut kerja sama akan diwujudkan dengan membangun kapabilitas, serta melakukan eksplorasi atas potensi kerja sama untuk digarap bersama.